Ayam Bekisar (Gallus Varius) Khas Jawa Timur

January 05, 2019
AYAM BEKISAR (Gallus varius) KHAS JAWA TIMUR

Ayam bekisar atau ayam hutan hijau (bahasa Latin = Gallus varius) yaitu nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan banyak sekali nama di banyak sekali tempat, menyerupai canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas(Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.). Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl,Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya. Ayam yang menyukai kawasan terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan kawasan dengan bukit-bukit rendah bersahabat pantai. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut, di Jawa Timur sampai 3.000 m diatas permukaan bahari dan di Lombok sampai 2.400 m diatas permukaan laut. Pagi dan sore ayam ini biasa mencari masakan di tempat-tempat terbuka dan berumput, sedangkan pada siang hari yang terik berlindung di bawah naungan tajuk hutan. Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta banyak sekali jenis binatang kecil menyerupai laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil. Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2-7 ekor atau lebih, mencari masakan di rerumputan di bersahabat kumpulan ungulata besar menyerupai kerbau, sapi atau banteng. Selain memburu serangga yang terusik oleh hewan-hewan besar itu, Ayam-hutan Hijau diketahui bahagia membongkar dan mengais-ngais kotoran herbivora tersebut untuk mencari biji-bijian yang belum tercerna, atau serangga yang memakan kotoran itu. Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5-4 m di atas tanah. Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan sekitar Maret-Juli di Jawa Timur. Sarang dibentuk secara sederhana di atas tanah berlapis rumput, dalam lindungan semak atau rumput tinggi. Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan. Tak menyerupai keturunannya ayam kampung, Ayam-hutan Hijau berakal terbang. Anak ayam hutan ini telah bisa terbang menghindari ancaman dalam beberapa ahad saja. Ayam yang cukup umur bisa terbang seketika dan vertikal ke cabang pohon di dekatnya pada ketinggian 7 m atau lebih. Terbang mendatar, Ayam hutan Hijau bisa terbang lurus sampai beberapa ratus meter; bahkan diyakini bisa terbang dari pulau ke pulau yang berdekatan melintasi laut. Ayam hutan hijau yaitu kerabat bersahabat leluhur ayam peliharaan, ayam hutan merah (Gallus gallus). Ayam hutan merah yang menyebar luas mulai dari Himalaya, Tiongkok selatan, Asia Tenggara, sampai ke Sumatra dan Jawa. Pada pihak lain, ayam-hutan hijau tersebar di Jawa, Bali dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya. Ayam hutan dari Jawa Timur dikenal sebagai sumber tetua untuk menghasilkanayam bekisar. Bekisar yaitu persilangan antara ayam hutan hijau dengan ayam kampung. Bekisar dikembangkan orang untuk menghasilkan ayam hias yang indah bulunya, dan terutama untuk mendapat ayam dengan kokok yang khas. Karena suaranya, ayam bekisar sanggup mencapai harga yang sangat mahal. Bekisar juga menjadi lambang fauna kawasan Jawa Timur.
Gambar. AYAM BEKISAR (Gallus varius)

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments