Penanganan Untuk Induk Sapi Yang Akan Beranak

January 02, 2019
Penanganan Induk Sapi yang Akan Beranak

Proses beranak atau melahirkan bagi sapi betina merupakan belahan penting dari proses reproduksi yang dimulai dari perkawinan/inseminasi, kebuntingan dan risikonya beranak. Tahapan-tahapan penting ini menawarkan tanda-tanda khusus yang sanggup diamati oleh pengelola peternakan atau para peternak sapi. Keberhasilan pemeliharaan sapi betina sangat ditentukan oleh baiknya proses reproduksi yang dilalui oleh sapi induk. Kerena sapi beranak satu kali dalam setahun/semusim maka kelahiran anak yang lancar tanpa mengalami kesulitan akan sangat menguntungkan peternak.

                                              

Untuk itu kelahiran anak dari induk yang sehat tanpa mengalami kesulitan melahirkan akan juga kuat terhadap perkembangan anak yang dilahirkan, juga akan kuat terhadap induk sapi tersebut dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tahapan-tahapan reproduksi atau kebuntingan berikutnya.
Selain dari faktor sapi, faktor peternak juga harus berperan aktif dalam membantu kelancaran reproduksi sapinya. Khusus menjelang sapi beranak, peternak harus rajin mengamati tanda-tanda sapi yang akan segera beranak terutama pada kebuntingan tua. Bagaimana tanda-tanda sapi yang akan melahirkan?, berikut panduan buat para peternak:
 
a. Ambing membesar dan terdapat tonjolan-tonjolan vena di sekitarnya. Dari puting keluar kolostrum apabila dipencet. Urat-urat daging sekitar vulva tampak mengendor sehingga sebelah kanan dan kiri pangkal ekor kelihatan cekung, dan diperkirakan kelahiran akan terjadi kurang dari 24 jam. Hal ini diikuti dengan pengendoran ligementum sacropenosum tuberosum.
 
b. Jika dikala beranak tiba, maka induk sapi menjadi gelisah dan berjalan berputar-putar, sebentar tidur, sebentar berdiri, dan adakala mengeluarkan feses sedikit-sedikit.
 
c. Vulva kelihatan memerah, infeksi dan keluar lendir.

Menurut Partodihardjo (1980), tanda-tanda akan datangnya suatu kelahiran pada ternak, pada umumnya hampir sama dari spesies ke spesies. Pada sapi tanda yang sanggup diamati antara lain:
 
1. Induk sapi gelisah, edema pada vulva, lendir yang menyumbat serviks mencair, kolostrum telah menjadi cair dan gampang dipencet keluar dari puting susu.
 
2. Terjadi relaksasi pada belahan pelvis, terutama ligamentum sacrospinosum dan tuberosum. Relaksasi ini menjadikan urat daging di atas pelvis mengendor. Jika diraba, urat daging di sebelah kiri dan kanan pangkal ekor terasa kendor dan lunak bila dibandingkan dengan perabaannya pada waktu kebuntingan masih berumur 6 atau 7 bulan. Bila urat daging yang menghubungkan pangkal ekor dengan tuber ischii ini telah sedemikian kendornya, maka sanggup diramalkan bahwa kelahiran sudah tinggal 24-48 jam lagi.
 
3. Relaksasi urat daging pangkal ekor ini sekali-sekali disertai dengan kenaikan pangkal ekor (agak menjadi tegak ibarat pada waktu sapi sedang birahi/estrus).
 
4. Vulva yang infeksi besarnya menjadi 2 hingga 4 kali daripada sebelumnya, dan bila dipegang terasa sangat lembek.
 
5. Perubahan lain yang sangat menonjol menjelang kelahiran yaitu lendir serviks dan pembukaan serviks. Lendir serviks pada kebuntingan tua, 8 hingga 9 bulan berubah dari kental sekali menjadi agak cair.
 
6. Menjelang kelahiran, lendir yang kental berwarna kuning jernih mencair ibarat madu meleleh dan volumenya menjadi banyak serta sifatnya lebih cair. Jika dimasukkan jari ke dalam serviks maka teraba serviks sudah mulai terbuka.
 
7. Pembukaan serviks sanggup diikuti dengan cara memasukkan jari ke dalam lumennya. Jika satu jari sanggup masuk maka diramalkan bahwa kelahiran masih kurang 3 hari; bila terbuka selebar 2 jari maka kelahiran diramalkan akan terjadi 1-2 hari kemudian, dan bila terbuka selebar 3 jari, kelahiran sanggup berlangsung beberapa jam hingga 1 hari kemudian.

Apabila sapi sudah menunjukkan gejala-gejala akan melahirkan maka harus dipersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan terutama untuk pedet yang gres lahir. Di samping itu beberapa persiapan yang perlu dilakukan adalah:
 
a. Untuk induk sapi yang akan melahirkan perlu ditempatkan pada sangkar beranak atau padangan yang kering dan bersih. Kegunaan sangkar beranak tersebut yaitu memudahkan pergerakan induk sapi sebelum melahirkan atau ketika proses kelahiran berlangsung, sebab perbaikan fetus dalam kandungan akan lebih gampang bila induk sapi dalam keadaan bergerak/berjalan.
 
b. Amati perubahan tiap jam/sekali. Amati terhadap tanda-tanda partus dan siap menawarkan dukungan bila diperlukan.
 
c. Jika induk sapi tampak sehat dan proses melahirkan (partus) akan berjalan normal maka pertolongan dari luar tidak diperlukan. Pertimbangan bahwa partus akan berjalan normal ialah mengenal tanda-tanda partus dengan baik, memperhitungkan waktu dan tahap kelahiran serta stadium-stadium perejanan. Jika waktu dan stadium maupun tahap kelahiran tidak menyimpang terlalu banyak dari kebiasaannya, maka proses partus pada umumnya akan berlangsung normal.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments